Tuesday, December 19, 2006

Do U know?

I'm totally wondering... when I realize what I want not agreeable with the reality.
the situation much better. yeah... I'm be grateful to God about any kindness which is reachout from my hands, but this disillution not yet fade away from me... it's easily to say but very difficult to do... It may tobe worse if this dubitation still following my fortitude.
If this the final answer, I'm concur with this situation but actually I'm not completely satisfy. Only God knows what means of this misery.

Monday, December 18, 2006

Siang bolong yg menjemukan

Udah 4 hari kaki gw ga beres2 jg... jln aja mpe sakit bgt, apalg klo naek or turun tangga. Gw ga ngerti dey, biasanya klo kaki gw pegel2 cukup dgn istirahat (tidur) bsk paginya pasti enakan kaki gw, tp kok belakangan ini yg ada kaki gw tiap bgn pagi mlh +sakit. Pas Sabtu apalagi... pdhal pas paginya gw bgn gw mlh sempet jd ga bersemangat mo kmn2 secara pas bgn tdr yg berasa kaki gw sakit bgt, trus di SMSin si Dince yg ngajakin ke Dufan, otomatis gw males aja... eh.. pas jam 9an pg gt dia nelpon gw, tetep ngajakin keDufan, ya gw blg aja kaki gw lg sakit apalg dipake buat jln2 gt, huh!! eh... pas dia blg klo gratisan ke dufannya pake fasilitas bokapnya Nia, ya otomateeess bwo, gw hayyyooo bgt!!! (tb2 melupakan rasa senut2 dikaki gw), hueks... dsr manusia yg monya gretongan... ya iyalah bwooo scr kmrn the last daynya DuFan yg lg mur-mer dg hrg Rp 35.000, pastinya rama aipama bgt disana... So ga worthed aja klo gw mesti bayar tanpa harus naekin smua permainannya, huahahaha ga mo rugi gt gw!!! ya iyalah, gw gt lhoooo!!!!
Hmmm tb2 seorang teman sms gw minta di telp... hmmm ada apa ini... ngomong2 soal tmn yg satu ini, gw ga ngerti maunya apa??? (nanya donk, mau lu apa seeh???).
Oww ternyata dia mo cekakakcekikikan ma gw, ditambah nyeritain apa yg menurut gw hmmm... ya... ga terlalu penting untuk diceritain... scr, gw males bgt menindaklanjuti org yg gada usahanya, huahahahahaha... (ngarep diusahain!!! xixixixi).
Bwooo, masih binun niy gw mo kmn pas weekend ini, lumayan dpt libur 3 hari, tpnya duit pas2an. Taun baru jg, binun mo kmn. Tpnya sepertinya gw tak bs keluar kota, ya secara my sister dah tinggal menanti kelahiran baby nya, n gw ga mo ngelewatin moment penting itu.
Btw wkt diDuFan kmrn gw cuma naek kicir2, halilintar, n kincir raksasa, secra ya bwooo ngantrinya lambreta bgt dah kya dipasar, utk 1 permainan aja bs ngantri 1-1,5 jam gt... Klo ga karna gretongan gw jg males kaleeee bela2in ke dufan, sayangnya gw ga maen kora2, the most thrilling game menurut gw di DuFan.
Niy poto2nya di Dupan kemaren...
berenam

formasi lengkap : Dini, Iko, Ope, gw, nia, & Fani, hehehehe
betiga

Diatas kicir raksasa dg wajah2 lesu, n berminyak abees
moplg

Stelah lelah mngantri seharian...

Wednesday, December 13, 2006

@Dufan, April 2006

Bulan april Lalu sempet ke dufan brg sohib2 gw wkt smp dl, ada Anita, Rahmi, Hana, & Elisa jg, pokoknya formasi kita x ini lengkap dech... Lumayan telat ya bwo... upload foto2nya di blog gw, ya... scr... gw br nemuin niy foto setelah skian lama hilang ntah kmn...
Dufan4

Dufan2

Dufan3

Dufan1

Tuesday, December 12, 2006

Rahasia Dibalik Perkawinan Nabi Muhammad SAW

poli

Ketika orang-orang mendengar bawah Nabi Muhammad SAW mempunyai banyak istri semasa hidupnya, banyaklah timbul suara-suara yang sumbang kearah Nabi Muhammad SAW.
Padahal, kalau mereka mau menelaah lebih dalam untuk mengetahui apa rahasia dibalik perkawinan Nabi Muhammad SAW, niscaya mereka akan mengerti dan memaklumi adanya bahkan akan memuji kepintaran strategi dari Nabi besar Muhammad SAW, yaitu : “political and social motives”.
Perkawinan pertamanya dengan Khadijah dilakukan ketika dia berumur 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun. Selama hampir 25 tahuh, Nabi SAW hanya beristrikan Khadijah, sampai Khadijah meninggal dunia diumur 65 tahun (semoga Allah memberkahinya).
Hanya setelah Nabi SAW berumur lebih dair 50 tahun, barulah nabi SAW mulai menikah lagi. Dengan demikian jelaslah bahwa jika memang Nabi SAW hanya mencari kesenangan semata, tentulah tidak perlu beliau menunggu sampai berusia lebih dari 50 tahun, baru menikah lagi. Tapi Nabi Muhammad SAW tetap mencintai Khadijah selamaa 25 tahun, sampai Khadijah meninggal dunia di usia 65 tahun.
Perkawinannya selanjutnya mempunyai banyak motive. Beberapa perkawinan adalah dengan tujuan membantu wanita yang suaminya baru saja terbunuh didalam membela Islam. Yang lain adalah demi menambah dan mempererat hubungan dengan salah satu pendukung fanantik Islam, Abu Bakr (semoga Allah memberkahinya).
Ada juga dalam upaya membangun hubungan yang baik dengan suku-suku lain yang semula berniat memerangi Islam. Sehingga ketika Nabi SAW mengawininya, maka perang pun terhindarkan dan darah pun tak jadi tumpah.
Setidaknya, ada Professor Non-Muslim yang berkesempatan mempelajari secara langsung mengenai sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad SAW berkesimpulan yang berbeda dengan kesimpulan kaum non-muslim lainnya.
John L. Esposito, Professor Religion and Director of Center for International Studies at the College of the holly cross, mengatakan bahwa hampir keseluruhan perkawinan Nabi Muhammad SAW adalah mempunyai misi sosial dan politik (political and social motives) (Islam The straight Path, Oxford University Press, 1988).
Salah seorang non-muslim lainnya, Caesar E. Farah menulis sebagai berikut: “In the prime of his youth and adult years Muhammad remained thoroughly devoted to Khadijah and would have none other for consort”.
Caesar Farah pun berkesimpulan bahwa perkawinan Nabi Muhammad SAW lebih karena alasan politis dan alasan menyelamatkan para janda yang suaminya meninggal dalam perang membela Islam.
Sehingga memang jika melihat lagi ke sejarah, maka dapatlah diketahui apa alasan sebenarnya perkawinan nabi Muhammad SAW.
Berikut ini kita tampilkan nama-nama Istri Nabi Muhammad SAW beserta sekilas penjelasannya:
Khadijah: Nabi mengawini Khadijah ketika Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah sudah berumur 40 tahun. Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi SAW. Suami pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah menjadi janda. Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW pun diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal pada tahun 621 A.D, dimana tahun itu bertepatan dengan Mi’raj nya Nabi Muhammad SAW ke Surga. Nabi SAW sangatlah mencintai Khadija. Sehingga hanya setelah sepeninggalnya Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.
SAWDA BINT ZAM’A: Suami pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia. Umur Sawda Bint Zam’a sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.
AISHA SIDDIQA: Seorang perempuan bernama Kholeah Bint Hakeem menyarankan agar Nabi SAW mengawini Aisha, putri dari Aby Bakrs, dengan tujuan agar mendekatkan hubungan dengan keluarga Aby Bakr. Waktu itu Aishah sudah bertunangan dengan Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang pada saat itu adalah seorang Non-Muslim. Orang-orang di Makkah tidaklah keberatan dengan perkawinan Aishah, karena walaupun masih muda, tapi sudah cukup dewasa untuk mengerti tentang tanggung jawab didalam sebuah perkawinan. Nabi Muhammad SAW bertunangan dulu selama 2 tahun dengan Aishah sebelum kemduian mengawininya. Dan bapaknya Aishah, Abu Bakr pun kemudian menjadi khalifah pertama setelah Nabi SAW meninggal.
HAFSAH BINT U’MAR: Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah ke dua. Pada mulanya, Umar meminta Usman mengawini anaknya, Hafsah. Tapi Usman menolak karena istrinya baru saja meninggal dan dia belum mau kawin lagi. Umar pun pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk mengawini Hafsah. Akhirnya Umar pun mengadu kepada nabi bahwa Usman dan Abu Bakar tidak mau menikahi anaknya. Nabi SAW pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah demikian juga Usman akan kawin lagi. Akhirnya, Usman mengawini putri Nabi SAW yiatu Umi Kaltsum, dan Hafsah sendiri kawin dengan Nabi SAW. Hal ini membuat Usman dan Umar gembira.
ZAINAB BINT KHUZAYMA: Suaminya meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan yaitu pada tahun 625 A.D.
SALAMA BINT UMAYYA: Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.
ZAYNAB BINT JAHSH: Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW, Umamah binti Abdul Muthalib. Pada awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur agar Zaynab mengawini Zayed Ibn Hereathah Al Kalby. Tapi perkawinan ini kandas ndak lama, dan Nabi menerima wahyu bahwa jika mereka bercerai nabi mesti mengawini Zaynab (surat 33:37).
JUAYRIYA BINT AL-HARITH: Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn Safuan. Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah (Bani Al Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam menang pada perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq). Bapak Juayreyah datang pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai penebus anaknya, Juayreyah. Nabi SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan Juayreayah untuk memilih. Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.
SAFIYYA BINT HUYAYY: Dia adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir. Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian menikahi Nabi SAW. Cerita nya cukup menarik, mungkin Insha Allah disampaikan terpisah.
UMMU HABIBA BINT SUFYAN: Suami pertamanya adalah Aubed Allah Jahish. Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak di Ethiopia. Raja Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia sebenarnya menikah dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan tinggal bersama Nabi SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.
MAYMUNA BINT AL-HARITH: Dia masih berumur 36 tahun ketika menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun. Suami pertamanya adalah Abu Rahma Ibn Abed Alzey. Ketika Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630 A.D, dia datang menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta agar Rasullullah mengawininya. Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk merima Islam dan nabi SAW.
MARIA AL-QABTIYYA: Dia awalnya adalah orang yang membantu menangani permasalahan dirumah Rasullullah yang dikirim oleh Raja Mesir. Dia sempat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya meninggal pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah menikah, Nabi SAW meninggal dunia, dan akhirnya meninggal 5 tahun kemudian, tahun 16 A.H. Waktu itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman sholat Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan di Al-Baqi.
Kalau sudah tahu begini dan kalau memang dikatakan mau mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW, kira-kira masih minat dan berani nggak ya kaum Adam untuk ber-istri lebih dari 1?
sumber:
  • www.anwary-islam.com
  • Poligami boleh... asalkan...

    Lagi2 POLIGAMI jd buah bibir dikalangan masyarakat kita. Ada baiknya yg berniat pengen poligami baca dl potongan artikel berikut ini.
    Pologami

    Jika harus pilih suami yg selingkuh atau poligami ? kenapa 2 opsi itu yg diajukan? bukankah sblm berpoligami berarti si suami sdh selingkuh lbh dulu ? bagaimana proses sampai ada keputusan berpoligami, tentulah sdh terjadi selingkuh sebelumnya, entah selingkuh perasaan/hati, kejujuran ataupun bahkan selingkuh tubuh !
    Majelis Ulama d Marokko mlh menfatwakan larangan berpoligami.
    Nyatanya, sepanjang hayatnya, Nabi lebih lama bermonogami daripada berpoligami. Bayangkan, monogami dilakukan Nabi di tengah masyarakat yang menganggap poligami adalah lumrah. Rumah tangga Nabi SAW bersama istri tunggalnya, Khadijah binti Khuwalid RA, berlangsung selama 28 tahun. Baru kemudian, dua tahun sepeninggal Khadijah, Nabi berpoligami. Itu pun dijalani hanya sekitar delapan tahun dari sisa hidup beliau.
    Dari kalkulasi ini, sebenarnya tidak beralasan pernyataan "poligami itu sunah"
    Namun, berlindung pada pernyataan itu, sebenarnya bentuk lain dari pengalihan tanggung jawab atas tuntutan untuk berlaku adil karena pada kenyataannya, sebagaimana ditegaskan Al Quran, berlaku adil sangat sulit dilakukan (An-Nisa: 129).
    DALIL "poligami adalah sunah" biasanya diajukan karena sandaran kepada teks ayat Al Quran (QS An-Nisa, 4: 2-3) lebih mudah dipatahkan.
    Satu-satunya ayat yang berbicara tentang poligami sebenarnya tidak mengungkapkan hal itu pada konteks memotivasi, apalagi mengapresiasi poligami. Ayat ini meletakkan poligami pada konteks perlindungan terhadap yatim piatu dan janda korban perang.
    Dari kedua ayat itu, beberapa ulama kontemporer, seperti Syekh Muhammad Abduh, Syekh Rashid Ridha, dan Syekh Muhammad al-Madan, ketiganya ulama terkemuka Azhar Mesir-lebih memilih memperketat.
    Lebih jauh Abduh menyatakan, poligami adalah penyimpangan dari relasi perkawinan yang wajar dan hanya dibenarkan secara syar'i dalam keadaan darurat sosial, seperti perang, dengan syarat tidak menimbulkan kerusakan dan kezaliman (Tafsir al-Manar, 4/287).
    Anehnya, ayat tersebut bagi kalangan yang propoligami dipelintir menjadi "hak penuh" laki-laki untuk berpoligami.
    Dalih mereka, perbuatan itu untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW. Menjadi menggelikan ketika praktik poligami bahkan dipakai sebagai tolok ukur keislaman seseorang: semakin aktif berpoligami dianggap semakin baik poisisi keagamaannya. Atau, semakin bersabar seorang istri menerima permaduan, semakin baik kualitas imannya. Slogan yang sering dimunculkan misalnya, "poligami itu sunah".
    Dalam definisi fikih, sunah berarti tindakan yang baik untuk dilakukan. Umumnya mengacu kepada perilaku Nabi. Namun, amalan poligami, yang dinisbatkan kepada Nabi, ini jelas sangat distorsif.
    Alasannya, jika memang dianggap sunah, mengapa Nabi tidak melakukannya sejak pertama kali berumah tangga?
    Sunah, seperti yang didefinisikan Imam Syafi'i (w. 204 H), adalah penerapan Nabi SAW terhadap wahyu yang diturunkan. Pada kasus poligami Nabi sedang mengejawantahkan Ayat An-Nisa 2-3 mengenai perlindungan terhadap janda mati dan anak-anak yatim.
    Dengan menelusuri kitab Jami' al-Ushul (kompilasi dari enam kitab hadis ternama) karya Imam Ibn al-Atsir (544-606H), kita dapat menemukan bukti bahwa poligami Nabi adalah media untuk menyelesaikan persoalan sosial saat itu, ketika lembaga sosial yang ada belum cukup kukuh untuk solusi.
    Bukti bahwa perkawinan Nabi untuk penyelesaian problem sosial bisa dilihat pada teks-teks hadis yang membicarakan perkawinan-perkawinan Nabi. Kebanyakan dari mereka adalah janda mati.Bahkan, Imam al-Alusi dalam tafsirnya, Rûh al-Ma'âni, menyatakan, nikah bisa diharamkan ketika calon suami tahu dirinya tidak akan bisa memenuhi hak-hak istri, apalagi sampai menyakiti dan mencelakakannya.
    Demikian halnya dengan poligami. Karena itu, Muhammad Abduh dengan melihat kondisi Mesir saat itu, lebih memilih mengharamkan poligami.
    Ketika Nabi melihat sebagian sahabat telah mengawini delapan sampai sepuluh perempuan, mereka diminta menceraikan dan menyisakan hanya empat. Itulah yang dilakukan Nabi kepada Ghilan bin Salamah ats-Tsaqafi RA, Wahb al-Asadi, dan Qais bin al-Harits. Dan, inilah pernyataan eksplisit dalam pembatasan terhadap kebiasaan poligami yang awalnya tanpa batas sama sekali.
    Pada banyak kesempatan, Nabi justru lebih banyak menekankan prinsip keadilan berpoligami. Dalam sebuah ungkapan dinyatakan: "Barang siapa yang mengawini dua perempuan, sedangkan ia tidak bisa berbuat adil kepada keduanya, pada hari akhirat nanti separuh tubuhnya akan lepas dan terputus" (Jâmi' al-Ushûl, juz XII, 168, nomor hadis: 9049). Bahkan, dalam berbagai kesempatan, Nabi SAW menekankan pentingnya bersikap sabar dan menjaga perasaan istri.
    Nabi SAW marah besar ketika mendengar putri beliau, Fathimah binti Muhammad SAW, akan dipoligami Ali bin Abi Thalib RA. Ketika mendengar rencana itu, Nabi pun langsung masuk ke masjid dan naik mimbar, lalu berseru: "Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi tidak akan mengizinkan.
    Sungguh tidak aku izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku, kupersilakan mengawini putri mereka.
    Ketahuilah, putriku itu bagian dariku; apa yang mengganggu perasaannya adalah menggangguku juga, apa yang menyakiti hatinya adalah menyakiti hatiku juga." (Jâmi' al-Ushûl, juz XII, 162, nomor hadis: 9026).
    Sama dengan Nabi yang berbicara tentang Fathimah, hampir setiap orangtua tidak akan rela jika putrinya dimadu. Seperti dikatakan Nabi, poligami akan menyakiti hati perempuan, dan juga menyakiti
    hati orangtuanya.
    Jika pernyataan Nabi ini dijadikan dasar, maka bisa dipastikan yang sunah justru adalah tidak mempraktikkan poligami karena itu yang tidak dikehendaki Nabi. Dan, Ali bin Abi Thalib RA sendiri tetap bermonogami sampai Fathimah RA wafat.
    Dari cara pandang budaya memang menjadi jelas bahwa poligami merupakan proses dehumanisasi perempuan. Mengambil pandangan ahli pendidikan Freire, dehumanisasi dalam konteks poligami terlihat mana kala perempuan yang dipoligami mengalami self-depreciation. Mereka membenarkan, bahkan bersetuju dengan tindakan poligami meskipun mengalami penderitaan lahir batin luar biasa.
    Tak sedikit di antara mereka yang menganggap penderitaan itu adalah pengorbanan yang sudah
    sepatutnya dijalani, atau poligami itu terjadi karena kesalahannya sendiri.
    Namun, jika argumen agama akan digunakan, maka sebagaimana prinsip yang dikandung dari teks-teks keagamaan itu, dasar poligami seharusnya dilihat sebagai jalan darurat.
    Dalam kaidah fikih, kedaruratan memang diperkenankan. Ini sama halnya dengan memakan bangkai; suatu tindakan yang dibenarkan manakala tidak ada yang lain yang bisa dimakan kecuali bangkai.
    Dan, manakala diterapkan, maka untuk mengidentifikasi nilai-nilai prinsipal dalam kaitannya dengan praktik poligami ini, semestinya perempuan diletakkan sebagai subyek penentu keadilan. Ini prinsip
    karena merekalah yang secara langsung menerima akibat poligami. Dan, untuk pengujian nilai-nilai ini haruslah dilakukan secara empiris, interdisipliner, dan obyektif dengan melihat efek poligami dalam
    realitas sosial masyarakat.
    Dan, ketika ukuran itu diterapkan, sebagaimaan disaksikan Muhammad Abduh, ternyata yang terjadi lebih banyak menghasilkan keburukan daripada kebaikan. Karena itulah Abduh kemudian meminta pelarangan poligami.

    Nah lo... Kira2 masih pd minat sm yg namanya Poligami ga tuch???

    BukBer di Natrabu

    Emang dasar pada doyan makan, akhirnya wkt itu kita mutusin utk buka puasa di Natrabu aja, scr ya... dsn makanannya nampol sekaligus nonjok cm ga pake nendang aja (hmmm sebenernya pd mkn di resto padang or di ring tinju siy???heran dey)
    Makan

    Tujuan kita siy emang cm pingin melampiaskan kelelahan setelah seharian bekerja, so abis makan ga pake lama ya langsung cabut. Berikut formasi lengkap peserta "maruk" yg ikutan bukber di Natrabu, ada : Angga, Yogi, gw, Yudi, Rudy, Pipit, Adit, Kanas + yg motoin si mas joko... hmmm... kpn lg ya bs poto2 brg ma mereka kya gni ya... scr satu persatu dr mereka dah pada cabut dr Citibank... Adit n Rudy, dah pd ngibrit, bntar lg malah si Angga yg ikutan minggat... bentar lg sapa ya??
    Makan

    Monday, December 04, 2006

    Pain my LoVe

    Duh kpl gw sakit bgt, kyanya effect kurang tdr dey... secara smlm aturan gw udah nyenyak tdr jam 10, eh... mlhan gw apes bgt ditelpon sm nyamuk pengganggu yg berHP itu, huh... (murka!!)
    Entah tuh orang ga ngerti atau ga mau ngerti atau apalah... tp please dey dia pikir dia itu siapa, msh merasa memiliki gw... kemane aje lo slama gw menyerahkan 100% my LOVE to U...??????????????? Come on boss... it's 2006 in 21 century, and U still think I want back to U after KESEMPURNAAN which is U give to me??? Kayanya lo mesti berdoa dl spy gw gegar otak or amnesia baru bs maafin smua. Apa itu namanya selain EGOIS tanpa coba mengevaluasi setiap detil KESEMPURNAN yg udah lu beri ke gw?!?!? Dont ever think just from U're site lah bro... it not sesimple what U think, bukannya gw memebesar2kan but cb dey lo iseng2 ngadain poling berhadiah, n ksh pertanyaan sesuai case kita, gw jamin, gada manusia yg sanggup mentolerir apa yg udah lo perbuat ke gw.
    Gw ga butuh saran dr siapapun utk ngambil kepustusan itu, scr otak gw msh normal n gw sgt prihatin dg kondisi hati gw yg slalu dipermainkan, so tanpa pikir pjg gw ambil kptsan itu. gada seorangpun yg berani bertaruh utk ms dpnnya...
    Klo elo trus berkoar memproklamirkan pederitaan lo ke gw... man... it's nothing... than what I feel now!!!!
    but life must goes on, and I dont want to stay on the same line , which can destroy my future... I believe it can be happen if I choose U...
    Gw ga tau knp lo bs sebegitu berubahnya dr sosok yg gw kenal dl, trakhir yg gw tau sifat2 lo yg kaya gini muncul setelah lo berhubungan ma mereka!! walhasil gw percaya dooonk yg mereka omongin... Tp menurut gw, skp lo itu cm suatu cara untuk mempertahankan apa yg elo anggap itu punya lo, ya... kya anak kecil yg ga pengen mainannya direbut sm org lain... pdhal blm tentu jg klo dia butuh n sayang sm mainan itu... begitulah gambaran diri lo dr sudut pandang gw... karna yg namanya syg ke sseorang ga mungkin dia mampu menyakiti org yg dia syg itu BERKALI-KALI...
    Bg pihak2 yg merasa terlibat dlm mslh ini... gw gada maksud utk membroadcast mslh kita, toh gada jg kalee yg ngerti... gw cuma butuh media aja yg mampu menampung sgala unek2 gw, n hopefully lo baca blog gw ini... n smakin paham dgn keputusan gw...
    skali lg gw ingetin, kemampuan gw dlm memaafkan org msh jauuuuuuuuuuuuuuuuuh dibawah kemampuan Allah swt memaafkan umatnya...
    Percaya gw dey, Lo bkl lbh bahagia dg org baru disamping lo, bkn dg org yg dah terlanjur "terluka", scr bad memories tuh akan selalu muncul tanpa kita duga, yg nantinya justru bkin kehidupan kita jauh dr happy ending.
    Lo dah membuyarkan mimpi indah gw... hanya karna suatu KESEMPURNAAN yg harusnya lo bs ngindarin itu...
    Hati2 dlm perkataan n tindakan, karna itu bs jd bomerang buat lo sendiri...
    Doooooohhh mkin sakiiiiit pula kepala gw...!!
    Percaya gw dey... apa yg lo sebut usaha ini cuma bagian dr emosi lo krn lo merasa ga bs dapetin apa yg lo mau n is not base on love...
    Jgn jdkan gw victim lg atas ketidakpuasan lo dg keadaan... yg ada lo akan terus2an nambah dosa dg menzolimi manusia...
    Bukannya lo pingin hidup lbh baik didunia yg hrsnya indah buat kita kan??